I. CENTRAL PROSESING UNIT (CPU)
1. Processor
Prosesor yang juga dikenal sebagai Central Processing Unit (CPU)
adalah sebuah chip, yang ditugaskan dengan petunjuk melakukan logis I / O
operasi dan fungsi aritmatika komputer. Don tidak membingungkan istilah
CPU / prosesor dengan seluruh sistem. Bahkan, prosesor atau CPU adalah
chip kecil, yang berisi juta transistor kecil untuk menjalankan sistem
secara efektif.
Ini adalah tugas dari prosesor untuk mengawasi atas komputer. Fungsi
utamanya adalah untuk melakukan tugas yang kompleks dan sulit. Membaca
dan menulis data pada CD / DVD, USB atau removable disk lainnya. Ia
melakukan fungsinya melalui ALU dan CU singkatan Arithmetic Logic Unit dan Unit Kontrol masing-masing.
2. Mikroprosesor
Mikroprosesor adalah bentuk terbaru dari prosesor atau CPU.
Mikroprosesor adalah sirkuit chip tunggal terintegrasi dengan semua
kualitas dari CPU dengan beberapa sirkuit baru. kecepatan pemrosesan
lebih besar dari CPU. Hari ini semua CPU prosesor terbaru yang
mikroprosesor.
Mikroprosesor dikembangkan untuk serbaguna m, karena microprocessor
mampu menerima dan menyimpan data dan mengolahnya dalam output sebagai
hasil sesuai dengan instruksi. Penemuan ini telah mengubah seluruh CPU /
processor. biaya pengolahan daya telah diperkenalkan dengan peningkatan
kecepatan pemrosesan. Sebelum mikroprosesor, menengah dan kecil sirkuit
skala yang digunakan untuk komputer kecil. Tapi sekarang komputer kecil
memerlukan satu atau beberapa sirkuit skala besar.
3. Perbedaan Prosesor dan Mikroprosesor
Berikut ini adalah perbedaan utama antara prosesor dan mikroprosesor:
1. Processor atau CPU mampu melakukan semua jenis komputasi dan
aritmatika fungsi sementara penawaran mikroprosesor di BIOS & memori
sirkuit selain melakukan semua fungsi CPU.
2. Fungsi mikroprosesor yang lebih besar dari prosesor. Selain kualitas
prosesor, beberapa unit prosesor grafis (GPU), kartu suara dan kartu
internet juga termasuk di dalamnya.
3. Mikroprosesor adalah versi terbaru dan upgrade prosesor / CPU.
4. Meskipun mikroprosesor adalah teknologi terbaru dan muka tapi masih
fungsi pemrosesan utama komputer dikendalikan oleh prosesor.
5. Fungsi baru dari pengolahan audio yang membantu dalam memproduksi
audio yang jernih disimpan dalam kartu suara dari mikroprosesor yang
sebelumnya tidak tersedia di prosesor.
6. Karena penambahan prosesor yang berbeda pada mikroprosesor, kecepatan lambat daripada prosesor.
7. CPU / prosesor dapat microprocessor tetapi semua mikroprosesor tidak CPU.
8. CPU adalah bagian utama dari komputer sementara mikroprosesor adalah sebuah chip sederhana pada motherboard.
II. SISTEM MIKROPROSESOR
Sistem
Mikroprosesor dapat dipahami dari dua kata pembangunnya yaitu :
*
Sistem adalah gabungan dari beberapa elemen atau komponen yang membangun suatu
fungsi tertentu.
Mikroprosesor
adalah sebuah komponen rangkaian terintegrasi (IC) mikroelektronika dalam
paduan s *
kala yang sangat besar yang di disain bekerja sebagai pusat pengolah data
digital yang lebih dikenal dengan sebutan Central Processing Unit (CPU).
Jadi
Sistem Mikroprosesor adalah gabungan dari beberapa komponen dalam hal ini
Memory Unit, Input, Output Unit, dan CPU yang bekerja sebagai pengolah data
elektronik digital. Sebuah mikroprosesor agar dapat berfungsi memerlukan sebuah
sistem yang disebut sistem mikroprosesor.
Komponen
utama sebuah sistem mikroprosesor tersusun dari lima unit pokok : unit
mikroprosesor atau Microprocessor Unit ( MPU) atau CPU, unit memori baca atau
Read Only Memory (ROM), unit memori baca tulis atau Read Write Memory (RWM),
unit masukan keluaran terprogram atau Programmable Input Output(PIO) dan unit
detak/Clock.
MPU
adalah sebuah CPU yang tersusun dari tiga bagian pokok yaitu :
*
Control Unit (CU)
*
Arithmetic Logic Unit (ALU)
*
Register Unit (RU)
Sebagai
CPU, MPU bekerja dan melakukan fungsi dasar yaitu fungsi logika dan aritmetika.
Fungsi logika antara lain fungsi AND, OR, XOR, CPL, dan NEG. Sedangkan fungsi
Aritmetika antara lain : ADD, SUB, ADC, SBC, INC, dan DEC.
Disamping
fungsi pengolahan aritmetika dan logika MPU juga melakukan fungsi pengalihan
data dengan menggunakan perintah MOV, atau LOAD, EXCHANGE, PUSH, dan POP. Untuk
menyimpan program dan data yang digunakan pada sistem mikroprosesor harus
dilengkapi dengan Memori. Jadi memori mutlak diperlukan dalam sistem
mikroprosesor. Tanpa ada memori sistem mikroprosesor tidak dapat bekerja
terutama memori program dalam ROM.
I/O
unit dipersiapkan untuk menghubungkan MPU dengan alat-alat input-output luar
seperti keyboard. Monitor, Printer, Mouse, dan sebagainya.
III. KOMPONEN CPU
Komponen CPU terbagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
- Unit kontrol yang mampu mengatur jalannya program. Komponen
ini sudah pasti terdapat dalam semua CPU. CPU bertugas mengontrol
komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antarkomponen dalam
menjalankan fungsi-fungsi operasinya. termasuk dalam tanggung jawab unit
kontrol adalah mengambil intruksi-intruksi dari memori utama dan
menentukan jenis instruksi tersebut. Bila ada instruksi untuk
perhitungan aritmetika atau perbandingan logika, maka unit kendali akan
mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil dari pengolahan data dibawa
oleh unit kendali ke memori utama lagi untuk disimpan, dan pada saatnya
akan disajikan ke alat output. Dengan demikian tugas dari unit kendali
ini adalah:
- Mengatur dan mengendalikan alat-alat masukan (input) dan keluaran (output).
- Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
- Mengambil data dari memori utama (jika diperlukan) untuk diproses.
- Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmetika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja dari ALU.
- Menyimpan hasil proses ke memori utama.
- Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai
kecepatan akses cukup tinggi, yang digunakan untuk menyimpan data
dan/atau instruksi yang sedang diproses. Memori ini bersifat sementara,
biasanya digunakan untuk menyimpan data saat di olah ataupun data untuk
pengolahan selanjutnya. Secara analogi, register ini dapat diibaratkan
sebagai ingatan di otak bila kita melakukan pengolahan data secara
manual, sehingga otak dapat diibaratkan sebagai CPU, yang berisi
ingatan-ingatan, satuan kendali yang mengatur seluruh kegiatan tubuh dan
mempunyai tempat untuk melakukan perhitungan dan perbandingan logika.
- ALU unit yang bertugas untuk melakukan operasi aritmetika dan
operasi logika berdasar instruksi yang ditentukan. ALU sering di sebut mesin bahasa
karena bagian ini ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika
dan unit logika boolean yang masing-masing memiliki spesifikasi tugas
tersendiri. Tugas utama dari ALU adalah melakukan semua perhitungan
aritmetika yang terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan
semua operasi aritmetika dengan dasar penjumlahan sehingga sirkuit
elektronik yang digunakan disebut adder.
Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari suatu operasi
logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika meliputi
perbandingan dua operand dengan menggunakan operator logika tertentu,
yaitu sama dengan (=), tidak sama dengan (¹ ), kurang dari (<),
kurang atau sama dengan (£ ), lebih besar dari (>), dan lebih besar
atau sama dengan (³ ).
- CPU Interconnections adalah sistem koneksi dan bus yang
menghubungkan komponen internal CPU, yaitu ALU, unit kontrol dan
register-register dan juga dengan bus-bus eksternal CPU yang
menghubungkan dengan sistem lainnya, seperti memori utama, peranti
masukan /keluaran.
IV. SISTEM BILANGAN YANG DAPAT DIPROSES OLEH CPU
Sistem Bilangan atau Number System
adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem
Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang
tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem
Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal
(Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
1. Desimal
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis
10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal
(decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal
fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal
dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan
desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :
![](https://made21indra.files.wordpress.com/2014/11/50.jpg?w=700)
Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap
simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position
Value. Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit
bilangan. Sedangkan Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot
dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu
bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
![](https://made21indra.files.wordpress.com/2014/11/51.jpg?w=700)
Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction), misalnya : 183,75 yang dapat diartikan :
![](https://made21indra.files.wordpress.com/2014/11/52.jpg?w=700)
2. Biner
Sistem digital hanya mengenal dua logika, yaitu 0 dan 1. Logika 0
biasanya mewakili kondisi mati dan logika 1 mewakili kondisi hidup. Pada
sistem bilangan biner, hanya dikenal dua lambang, yaitu 0 dan 1. Karena
itu, sistem bilangan biner paling sering digunakan untuk
merepresentasikan kuantitas dan mewakili keadaan dalam
sistem digital maupun sistem komputer. Digit bilangan biner disebut
binary digit atau bit. Empat bit dinamakan nibble dan delapan bit
dinamakan byte. Sejumlah bit yang dapat diproses komputer untuk mewakili
suatu karakter (dapat berupa huruf, angka atau lambang khusus)
dinamakan word. Sebuah komputer dapat memproses data satu word yang
terdiri dari 4 sampai 64 bit. Sebagai contoh, sebuah komputer yang
menggunakan mikroprosesor 32 bit dapat menerima, memproses, menyimpan
dan mengirim data atau instruksi dalam format 32 bit.
Jika komputer digunakan untuk memproses karakter, maka karakter (yang
meliputi huruf, angka, tanda baca dan karakter kontrol) tersebut harus
diformat dalam bentuk kode alfanumerik. Format baku ASCII (American
Standard Code for Information Interchange) menggunakan format data tujuh
bit untuk mewakili semua karakter yang ada termasuk tanda baca dan
penanda kontrol. Dengan format tujuh bit, maka ASCII dapat menanpung 27 =
128 data.
Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan basis dua. Pada sistem
bilangan ini hanya dikenal dua lambang, yaitu: B = { 0, 1 }
Ciri suatu bilangan menggunakan sistem bilangan biner adalah adanya
tambahan subskrip bin atau 2 atau tambahan huruf B di akhir suatu
bilangan.
Contoh :
1010011bin = 1010011² = 1010011B.
Representasi bilangan biner bulat m bit adalah sebagai berikut, Bit
paling kiri dari suatu bilangan biner bertindak sebagai bit paling
berarti (Most Significant Bit, MSB), sedangkan bit paling kanan
bertindak sebagai bit paling tidak berarti (Least Significant Bit, LSB).
Persamaan tersebut dapat digunakan untuk mengonversi suatu bilangan biner ke bilangan desimal.
3. Oktal
Sistem bilangan oktal merupakan sistem bilangan basis delapan. Pada sistem bilangan ini terdapat delapan lambang, yaitu:
O = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 }
Ciri suatu bilangan menggunakan sistem bilangan oktal adalah adanya
tambahan subskrip okt atau 8 atau tambahan huruf O di akhir suatu
bilangan.
Contoh:
1161okt = 1161O.
4. Hexa Decimal
Bilangan heksadesimal (hexadecimal)merupakan bilangan berbasis 16.
Sehingga angka digit yang digunakan adalah 0, 1, 2, …, 8, 9, A, B, …, E,
F dimana A s/d F merupakan nilai untuk 10 s/d 15 desimal.
V. ARITMATIKA SISTEM BILANGAN BINER
Aritmatika Bilangan Binner adalah operasi-operasi perhitungan yang terjadi dalam bilangan biner
Aritmatika Bilangan Biner ada 5. Yaitu:
1. Penjumlahan
2. Pengurangan
3. Perkalian
4. Pembagian
5. Bilangan Biner Bertanda
A. Penjumlahan Bilangan Biner
Pada Penjumlahan bilangan biner ada aturan dasar, yaitu:
0 + 0 = 0
1 + 0 = 1
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0, simpan 1
Contoh #1 :
![image image](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_v15MktOiw3NccuZQzkhuvGiy-J9kDUlaS53wM2m6VUn5u1nDef0LLfK3Y2U6u-dgaeUxvlq9e5ZI4cdo3h0VJiOUT8FIqkeKKXqts_HnYF3ErGx4YBxcvc3JOmplbYvZFBC9rOIMpV_izRKCj580xNFjZUc2ELoF0kkOf5nXi_R_Tc8ldB4dBjFzDhSXrnbaK_HRqsr4291T5059A=s0-d)
atau:
![clip_image006 clip_image006](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vPS-oDP4Kmzt17zoZI_w2D_RQVliNX56b8tl0uJv_eo5Q96p-k0yv63vfNzbBOA3ZTxvl4yESeuAySJPzpBwucSKGyNnBwleoMIeJr8vXuM770wXYQ1_CF_ztd6Gwe329XN0M9oZuLPz93awV5wPDPG4FLOjd6Ww6JjkEezYk63TGT8pt6eAPEaozE0r0yaZMVqAJsMl0Ta4DAFomZGQwynhkol0aC=s0-d)
Contoh #2 :
![clip_image008 clip_image008](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_swjcpOcPTa0bWblyCW4ARYWIrDEb9VoqX1FUWl74XYfdFEovrfbhoqALMq4GjPb4gbZbuyCBF-qwmcLPe0L06f3ChQ5RijrT0y95oHHhF3jCb8GzgtJVDZ8Db-Nad6SW4M2LDgJZZVhsyjUkz9QAySOAh_mzZKzmuQcrCBSvlrLs2R5SueMPyBuCUmgoRxhPbOfLbiHvPGf153rGM2qhF7nOB0VRdT0Q=s0-d)
B. Pengurangan Bilangan Biner
dalam bilangan biner ada dua cara dalam pengurangan yaitu dengan 1s
complement atau 2s complement, perbedaan antara keduanya yaitu:
- 1s complement adalah suatu cara untuk membalikkan bilangan
negatif menjadi positif (karena sebetulnya dalam bahasa komputer tidak
dikenali pengurangan) sehingga pengurangan ini menjadi penjumlahan. 1s
complement dari suatu bilangan dilakukan dengan mengubah 0 menjadi 1 dan
1 menjadi 0, misalnya:
- 2s complement kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan
1s complement yaitu membuat suatu bilangan negatif menjadi positif,
namun cara 2s complement agak sedikit berbeda yaitu 1s complement yang
ditambah dengan 1 misalnya:
kemudian:
jadi 2s complement dari 10001 Adalah 01111 dan 1s complement-nya adalah 01110.
Bilangan biner dikurangkan dengan cara
yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk
masing-masing digit bilangan biner adalah :
0 – 0 = 0
1 – 0 = 1
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 dengan borrow of 1, (pinjam 1 dari posisi sebelah kirinya).
Contoh :
C. Perkalian Bilangan Biner
Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan desimal. Dasar perkalian bilangan biner adalah :
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
Contohnya:
D. Pembagian Bilangan Biner
Pembagian biner dilakukan juga dengan cara yang sama dengan bilangan
desimal. Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pemagian
biner adalah :
0 : 1 = 0
1 : 1 = 1
LATIHAN
Selesaikan operasi bilangan biner berikut :
a. 101 + 1100 = ...
b. 11101 - 0100 = ...
c. 101 x 110 = ...
d. 1111 : 101 = ...
Penyelesaian :
a. 101
1100 +
10001
b. 11101
0100 -
11001
c. 101
110 x
000
101
101 +
11110
d. 11
101 / 1111
101 -
101
101 -
0
VI. ARITMATIKA SISTEM BILANGAN OKTAL
A. Penjumlahan Bilangan OktalLangkah-langkah penjumlahan oktal :
– tambahkan masing-masing kolom secara desimal
– rubah dari hasil desimal ke oktal
– tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal
– kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka
digit paling kiri merupakan carry of untuk penjumlahan kolom
selanjutnya.
![clip_image027 clip_image027](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vzuJV1unekAoW60wk7o2MlD3mxGeP7OV2aMWXfox5lIUpBgmIm-Jnt6Cqx601TeTOU6gNaK8eGUKUMv240Y6sSUujnQscGk0HgNhNS1prs7Q_qZDUd28m51jFpy74tOAt_iJ6Omc_GNjsjdR_6Km8TEcjSeQi6xa3FxmcxcLvO8OqRy2E1J09T4wUqzbAVBvXUoJ2_jfUmXN_5p7gFLXxXOGptxiAa=s0-d)
B. Pengurangan Bilangan Oktal
Pengurangan Oktal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal.
C. Perkalian Bilangan Oktal
Langkah – langkah :
– kalikan masing-masing kolom secara desimal.
– rubah dari hasil desimal ke oktal.
– tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal.
– kalau hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit
paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian
kolom selanjutnya.
D. Pembagian Bilang Oktal
LATIHAN
Selesaikan operasi bilangan oktal berikut :
a. 271 + 65 = ...
b. 271 - 65 = ...
c. 71 x 25 = ...
Penyelesaian:
a. 271
65 +
356
b. 271
65 -
204
c. 71
65 x
355
426 +
4635
VII. ARITMATIKA SISTEM BILANGAN HEXADECIMAL
A. Penjumlahan Bilangan Heksadesimal
Dalam penjumlahan bilangan heksadesimal, sisa akan terjadi jika jumlah dari setiap tempat melebihi 15.
B. Pengurangan Bilangan Heksadesimal
Pada pengurangan jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pada
bilangan pengurangnya maka dilakukan peminjaman (borrow) pada tempat
yang lebih tinggi (dengan nilai 16).
C. Perkalian Bilangan Heksadesimal
Langkah – langkah :
– kalikan masing-masing kolom secara desimal
– rubah dari hasil desimal ke oktal
– tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal
– kalau hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit
paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian
kolom selanjutnya.
Contoh :
D. Pembagian Bilangan Heksadesimal
Pembagian pada bilangan Heksadesimal sama seperti pembagian pada bilangan decimal. Contoh :
LATIHAN
Selesaikan operasi bilangan Hexadesimal berikut :
a. BA + C27 = ...
b. 2A1 - 65 = ...
c. AC x 1B = ...
Penyelesaian:
a. BA
C 2 7 +
C E 1
b. 2 A 1
6 5 -
2 3 C
c. A C
1 B x
7 6 4
AC +
1 2 2 4
VIII. KONVERSI BILANGAN
Konversi Bilangan Biner ke Desimal
Konversi bilangan biner ke desimal dilakukan dengan menjumlahkan hasil perkalian semua bit biner dengan beratnya.
Konversi Bilangan Desimal ke Biner
Konversi bilangan desimal bulat ke biner dilakukan dengan membagi secara
berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 2. Sisa setiap pembagian
merupakan bit yang didapat.
Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
Untuk konversi oktal ke binner anda perlu mengalikan digit dengan pangkat dari bilangan 8.
Contoh :
365
8 = …….
10 ?
Untuk melakukan konversi bilangan oktal ke bilangan berbasis 10
(desimal) lakukan dengan mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut
dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan.
365
8 = (3 x 8
2)
10 + (6 x 8
1)
10 + (5 x 8
0)
10 = 192 + 48 + 5 = 245
Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke oktal. Setiap digit
oktal akan langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya digabungkan.
Contoh:
54
8 = …….
2 ?
- Pertama-tama hitung 58 = 1012 (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
- Lalu hitung 48 = 1002
- Sehingga didapat 548 = 1011002
Konversi Bilangan Oktal ke Heksa desimal
Untuk perhitungan secara manual, konversi bilangan oktal ke desimal
dilakukan dengan mengkonversi bilangan oktal ke bilangan basis antara
terlebih dahulu. Ada dua cara yang sering digunakan untuk konversi oktal
ke hexadecimal. Cara pertama konversi dahulu bilangan oktal ke desimal,
lalu dari bilangan desimal tersebut dikonversi lagi ke heksadesimal.
Cara kedua adalah dengan menkonversi bilangan oktal ke bilangan biner,
lalu dari biner di konversi lagi menjadi bilangan heksadesimal. Cara
kedua merupakan cara yang paling sering digunakan.
Contoh :
365
8 = …….
16
- Konversi bilangan oktal menjadi bilangan biner
3658 = 11 110 101 2
angka 3, 6, dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
- Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang paling kanan
- Selanjutnya 4 digit biner transformasikan menjadi heksadesimal
11 110 101 2 = F516
Konversi Bilangan Heksa desimal ke desimal
Untuk konversi heksadesimal ke desimal lakukan dengan mengalikan digit
bilangan heksa dengan pangkat bilangan 16 dari kanan ke kiri mulai
dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst
Contoh :
F5
16 = …….
8 ?
F5
16 = (15 x 16
1)
10 + (5 x 16
-0)
10 = 240 + 5 = 245
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke heksadesimal. Setiap
digit heksadesimal langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya
dipadukan.
Contoh:
F5
16 = …….
2 ?
- Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112, Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
- Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4
digit biner, bila nilai hasil konversi tidak mencapai 4 digit biner maka
tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner)
- Kemudian didapat F516 = 111101012
Konversi Bilangan Heksa Desimal ke Oktal
Untuk konversi heksa desimal ke oktal mirip dengan cara konversi oktal
ke desimal. Lakukan konversi heksadesimal ke biner terlebih dahulu lalu
dari binner di konversi lagi ke oktal.
Contoh :
F5
16 = …….
8
- Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner
F516 = 1111 01012
angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
- Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 3 digit dimulai dari yang paling kanan
- Selanjutnya 3 digit biner transformasikan menjadi oktal
11 110 101 2 = 3658
LATIHAN
Konversikan bilangan desimal berikut :
a. 1610 = ......... 8
b. 100101112 = ......... 16
c. 2238 = .............. 2
Jawaban:
a. 1610 = 208
b. 100101112 = 9716
c. 2238 = 100100112
Sources :